Bagaimana Jarak Minum Obat 3x Sehari?
Pada umumnya, obat mempunyai dosisnya sendiri-sendiri karena tergantung dengan seberapa lama obat tersebut bertahan dalam tubuh. Misalnya saja, semakin banyak obat dikonsumsi dalam satu hari artinya obat akan bekerja lebih cepat tapi dengan efek yang cepat hilang juga.
Nah, berapa kali sehari dalam minum obat ini tidak boleh sembarangan untuk menjadwalkannya. Sebab, Sobat Sehat perlu memperhatikan seberapa lama obat itu akan bertahan dan efeknya dalam tubuh. Oleh karena itu, ada dosis yang diberikan pada masing-masing obat.
Contohnya, dosis obat yang paling umum diberikan adalah 3 kali sehari. Lalu bagaimana jarak minum obat 3x sehari yang tepat?
3 kali sehari minum obat ini bukan berarti Sobat Sehat harus mengikuti jadwal makan, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam, lho. Ketika mendapatkan aturan minum tersebut, maka Sobat Sehat perlu membaginya dalam 8 jam sekali untuk minum obat.
Sebab, waktu 1 hari (24 jam) harus dibagi 3 hingga menjadi 8 jam. Menurut laman Universitas Sebelas Maret, minum obat itu harus tepat dosis, tepat waktu, dan tepat cara penggunaannya. Nah, tepat waktu yang dimaksud adalah jarak minum obat yang harus tepat.
Artinya, kalau mendapat aturan 3x dalam satu hari, maka jarak minum obat 3x sehari adalah 8 jam. Misalnya saja Sobat Sehat minum obat pertama pada pukul 06.00, maka minum obat selanjutnya pada pukul 14.00, lalu obat terakhir diminum pada pukul 22.00.
Tips Minum Obat yang Baik dan Tepat
Aturan minum obat di atas tidak boleh dilanggar, ya, karena obat bisa saja menjadi kurang efektif dan tidak ampuh dalam mengatasi keluhan kesehatan. Selain itu, obat yang diminum tidak sesuai aturan atau petunjuk juga berisiko memunculkan risiko dan efek samping.
Oleh karena itu, selain memperhatikan jarak minum obat 3x sehari, ada beberapa cara minum obat yang benar menurut National Institute on Aging, yaitu:
Ikuti petunjuk dari dokter dan membaca semua label obat yang ada.
Buat jadwal minum obat agar bisa tepat waktu, jangan sampai terlambat atau terlalu cepat.
Beri tahu dokter kalau Sobat Sehat memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Jangan sampai berbagi obat dengan orang lain, apalagi jika obat yang diresepkan oleh dokter.
Hindari menggandakan dosis obat ketika merasa obat tidak bekerja secara efektif atau lupa minum obat.
Itulah beberapa tips saat minum obat yang perlu Sobat Sehat perhatikan. Setiap obat, baik yang melalui resep atau obat bebas, pasti memiliki kegunaan, efek, dan cara kerja masing-masing. Oleh karena itu, perhatikan dosis dan aturan minum setiap obat, ya, termasuk juga jarak minum obat 3x sehari.
Kalau masih bingung, Sobat Sehat bisa berkonsultasi langsung mengenai minum obat dengan apoteker di Apotek K-24 ketika membeli obat. Selain itu, konsultasi juga dibuka secara online melalui nomor WhatsApp masing-masing gerai apotek atau akun Instagramnya di @k24sobatsehatkitakita.
Apotek K-24 siap melayani Sobat Sehat semua kapan saja dan di mana saja. Demikian ulasan tentang jarak minum obat 3x sehari, semoga bermanfaat!
Untuk mengurangi efek samping yang terdapat pada obat, minum susu setelah mengonsumsi obat tersebut dipercaya dapat membantu. Walaupun, terdapat beberapa obat yang malah akan menimbulkan efek buruk bila dikonsumsi secara bersamaan dengan mengonsumsi susu. Sehingga, meminum susu untuk mengurangi efek samping yang dimiliki obat tidak berlaku pada semua jenis obat.
Pada dasarnya, mengonsumsi obat secara bersamaan dengan obat-obatan lain, suplemen, makanan dan minuman termasuk susu, dapat menyebabkan timbulnya efek interaksi obat karena kandungan zat tertentu yang dimiliki.
Terjadinya interaksi obat dengan makanan atau susu biasanya karena ketidaktahuan pasien mengenai kandungan obat atau cara penggunaan yang salah secara tidak sengaja. Efek yang akan ditimbulkan karena interaksi obat seperti:
· Kerja obat menjadi meningkat atau bahkan menurun (menjadi tidak maksimal)
· Efek samping yang dimiliki obat menjadi lebih ringan atau menjadi lebih buruk, bahkan dalam beberapa kasus dapat menimbulkan efek samping baru.
· Terganggunya proses penyerapan obat, proses metabolisme obat di dalam tubuh hingga proses pengeluaran obat dari dalam tubuh.
Minum susu setelah mengonsumsi obat merupakan hal yang aman pada obat-obatan tertentu, hingga membantu proses penyerapan obat serta menghindari gangguan pencernaan yang disebabkan karena efek samping obat, seperti mual, muntah, nyeri perut dan iritasi pada saluran pencernaan. Kemudian pada beberapa jenis obat lain, minum susu setelah mengonsumsi obat merupakan hal tidak diajurkan, karena kerja obat dapat terhambat oleh bahan yang terkandung pada susu.
Penjelasan mengenai obat yang boleh dikonsumsi dengan susu dan obat yang tidak boleh dikonsumsi dengan susu adalah sebagai berikut:
· Obat yang boleh dikonsumsi dengan susu
Kelompok obat kortikosteroid seperti prednisone, merupakan salah satu jenis obat yang boleh untuk dikonsumsi dengan susu. Kelompok obat kortikosteroid bisa meningkatkan pembuangan kalium dan kalsium dari tubuh, sehingga peran susu berfungsi dalam menggantikan kalium dan kalsium yang terbuang karena penggunaan obat kortikosteroid.
Kemudian, kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan jenis obat lain yang boleh dikonsumsi bersamaan dengan susu untuk mencegah efek samping yang dihasilkan akibat mengonsumsi obat tersebut, seperti iritasi lambung, nyeri perut dan mual.
· Obat yang tidak dianjurkan dikonsumsi dengan susu
Obat-obatan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan meminum susu adalah antibiotik tetrasiklin dan obat golongan kuinolon. Hal ini disebabkan karena kandungan kalsium yang dimiliki susu akan mengikat zat aktif dalam obat antibiotik dan tidak bisa diserap oleh usus sehingga kerja obat menjadi tidak maksimal.
Kemudian, obat selanjutnya yang tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat adalah obat antikanker dan suplemen zat besi, karena susu memiliki kandungan yang dapat mengganggu kerja obat tersebut. Mengonsumsi susu dapat secara bersamaan dengan obat antikanker dan suplemen zat besi dapat menyebabkan kerja obat tidak maksimal, sama seperti antibiotik.
Pada hakikatnya, semua obat mempunyai aturan pemakaian, efek interaksi obat dan efek samping yang berbeda-beda. Bila mengonsumsi obat yang dijual bebas, baca keterangan yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi obat tersebut. Jika obat yang dikonsumsi adalah obat dari resep dokter, diskusikan dengan dokter atau apoteker apakah obat tersebut aman dikonsumsi dengan susu atau tidak.
Apabila mengalami efek samping dari obat yang dikonsumsi seperti mual, muntah, nyeri perut, diare serta alergi obat, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.
Kunjungi juga channel YouTube IHC Telemed untuk mendapatkan video seputar kesehatan lainnya.
Ketika obat diminta untuk diminum 3 kali sehari, hal ini berarti 24 jam dibagi 3 yaitu 8 jam, yang berarti obat diminum setiap 8 jam sekali.
Begitu pula dengan aturan 2x1 yang berarti diminum 2 kali sehari setiap 12 jam sekali.
Sedangkan aturan 1x1 alias diminum 1 kali sehari itu berarti diminum setiap 24 jam sekali.
"Yang benar kalau ditulis aturan sehari 3 kali, berarti ya 24 jam dibagi 3, jadi diminum per 8 jam. Jika 2 kali sehari ya berarti per 12 jam. Kalau sehari sekali ya per 24 jam, misal hari ini minum jam 7 pagi, ya selanjutnya besok minum jam 7 pagi lagi," jelas dr. Hanifiya Samha Wardhani.
Baca Juga: Tak Perlu Terburu Minum Obat, Ternyata Sariawan Bisa Diatasi dengan Bahan Rumahan Ini
Aturan minum obat ini disebut terkait pada proses penyerapan masing-masing obat di tubuh.
Sehingga berbeda aturan setiap obat bisa diminum per berapa jam.
"Masing-masing obat seperti punya masanya sendiri-sendiri, harapannya pasien minum seperti aturan per 8 jam itu karena sebelum masa obat yang diminum sebelumnya habis, sudah ada obat yang masuk lagi, jadi tetap terjaga kadar obat yang diharapkan dapat memberikan efek terapi pada penyakitnya sehingga masih stabil dalam tubuh," terangnya.
Misal seharusnya aturan minum obat per 8 jam tapi diminum pagi, siang, sore yang bisa jadi selang waktunya melebihi dari 8 jam, sehingga jaraknya menjadi terlalu lama.
Hal ini akan menyebabkan kadar obat dalam tubuh sudah terlanjur habis dan pengobatan pun menjadi kurang maksimal.
Ketika Sobat Sehat menerima resep obat dari dokter biasanya akan dituliskan aturan minumnya, contohnya 3 kali sehari. Hal ini bukan hanya menunjukkan berapa kali Sobat Sehat harus minum obat saja, lho. Namun, juga menandakan dosis obat dan juga waktu untuk minum obat yang tepat. Jika demikian, bagaimana sih jarak minum obat 3x sehari yang tepat dan baik?
Obat akan bekerja dengan efektif dan ampuh ketika Sobat Sehat minum dengan cara yang tepat dan mengikuti aturannya dengan baik. Beberapa hal yang perlu Sobat Sehat perhatikan ketika minum obat adalah apa yang diminum bersama obat, jarak minum obat, hingga teknik menggunakan obat. Oleh karena itu, sebelum minum obat pahami terlebih dahulu aturan dan dosisnya.